Kakao sebagai bahan dasar pembuatan coklat mempunyai prospek bisnis yang bagus. Banyak orang yang berniat membudidayakan kakao karena keuntungan yang didapatkan lumayan besar. Namun dalam proses budidaya kakao tersebut prosesnya tidak sesederhana tanaman-tanaman lain. Kakao membutuhkan perhatian khusus supaya hasil panennya maksimal dan berkualitas. Selain persiapan lahan yang harus dilakukan dengan matang dan juga pembibitan yang memerlukan proses panjang. Penanaman Kakao juga memiliki beberapa langkah yang hars diperhatikan bagi para calon pembudidaya coklat mentah ini. Berikut adalah langkah-langkah dalam penanaman kakao:
Pengajiran
a. Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm.
b. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama.
Lubang Tanam
a. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan.
b. Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang.
Tanam Bibit
1. Pada saat bibit kakao ditanam, pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun.
2. Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
3. Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
4. Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush).
Setelah proses penanaman berjalan dengan baik maka yang perlu dilakukan oleh para pembudidaya adalah perawatan. Secara keseluruhan, perawatan tanaman Kakao ini tidak berbeda jauh dengan tanaman lain, yaitu penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon. Setelah itu, dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.
Sebelum penanaman, tentunya yang diperlukan adalah biji atau bibit Kakao yang berkualitas supaya hasil panen sesuai dengan harapan anda. Pemilihan biji maupun bibit ini tidak boleh sembarangan, harus dari supplier yang terpercaya.
mitrabibit
SELENGKAPNYA BACA DISINI
Pengajiran
a. Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm.
b. Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama.
Lubang Tanam
a. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan.
b. Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang.
Tanam Bibit
1. Pada saat bibit kakao ditanam, pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun.
2. Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
3. Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
4. Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush).
Setelah proses penanaman berjalan dengan baik maka yang perlu dilakukan oleh para pembudidaya adalah perawatan. Secara keseluruhan, perawatan tanaman Kakao ini tidak berbeda jauh dengan tanaman lain, yaitu penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon. Setelah itu, dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.
Sebelum penanaman, tentunya yang diperlukan adalah biji atau bibit Kakao yang berkualitas supaya hasil panen sesuai dengan harapan anda. Pemilihan biji maupun bibit ini tidak boleh sembarangan, harus dari supplier yang terpercaya.
mitrabibit
SELENGKAPNYA BACA DISINI
No comments:
Post a Comment